nirdeteksi: Float

Jika mencermati karir band ini, mungkin ungkapan lama nama adalah doa ada benarnya.


Float memiliki arti mengambang, mengapung.  Entah apa maksud Hotma Roni (vokalis/gitaris), Windra Benyamin (gitaris) dan Raymond Agus Saputra (bassist) memberi nama band mereka Float. Padahal dari segi musikal pun jauh dari nuansa mengambang. Walhasil arti dari nama Float ini berimbas pada perjalanan karir mereka yang seakan terus mengambang dan tidak juga sampai ke tepi.

Nama Float terdengar luas oleh publik Indonesia ketika Mira Lesmana berani untuk menampilkan mereka sebagai pengisi tunggal dari soundtrack film 3 Hari Untuk Selamanya yang ia produseri.


Untuk band yang sebelumnya merilis album secara swadaya dan hanya manggung di beberapa cafe,  menjadi pengisi tunggal untuk soundtrack film nasional merupakan sebuah ajang publikasi besar. Sebuah kesempatan sekali seumur hidup untuk didengar dan dicintai oleh telinga masyarakat Indonesia.


Sesaat setelah peluncuran film dan album soundtrack 3 Hari Untuk Selamanya, nama Float sempat bergaung. Namun gaung itu ternyata berdurasi singkat. Apa yang terjadi selanjutnya, musik Float tidak banyak mengalun di radio komersil, pusat perbelanjaan atau dinyanyikan oleh pengamen jalanan seperti yang dialami oleh band-band pencipta hits di negeri ini. 


Selera masyarakat Indonesia memang terkadang sulit ditebak. Float sendiri sebenarnya cukup potensial untuk dapat dicintai banyak orang Indonesia. Float menyuguhkan musik pop yang ramah yang banyak bercampur dengan berbagai elemen genre musikal lain dari jazz hingga keroncong dengan didominasi penggunaan instrumen musik akustik. Alunan vokal yang berkarakter dari Hotma Roni juga menjadi nilai tambah bagi band ini.  Namun tetap saja, faktor-faktor tersebut tidak juga membuat telinga masyarakat Indonesia tergelitik.

Dan nama Float kian terlupakan karena semenjak 2008, para personil Float sepakat untuk menjalankan proyek pribadi mereka masing-masing.

Bagaimanapun, saya pribadi sebenarnya bersyukur Float tidak begitu meledak. Biarkan musik mereka terus mengalun santun dan bersahaja bagi para pecintanya. Biarkan Float dicintai dengan sederhana. Biarkan Float terus mengambang walau kemungkinan dapat semakin jauh dari tepian, namun paling tidak mereka telah berada di arus yang tepat.









Nirdeteksi adalah salah satu kolom tetap blog ini yang ditunjukkan bagi band/musisi baik lokal maupun internasional yang kurang atau belum mendapat sorotan dari publik.

Komentar

  1. Mungkin "float" butuh dukungan "root beer" dan jadi "root beer float" supaya meledak.

    Tapi tetep jadi "float" tanpa "root beer" ngejaga kemurnian dia sendiri.

    Nice capture as always, Dimas =)

    BalasHapus
  2. you know what, they're my fave indonesian band. Sounds like indonesia, but has the whole different pattern from any band in this country.

    anehnya, tracks fave gue adalah 'stupido ritmo' dan 'surrender', dua2nya berbahasa inggris. tapi, seriously, liriknya sangat2 bagus, far from cheesy.

    btw, siapa bilang lagunya jarang ada di radio komersil. Di masa2 ke-MD-an gue, SKY 90.50 FM selalu memutarkan lagu2 mrk scr misterius hahhahaha

    BalasHapus
  3. @sundea: hehe. bisa aja, dea. terima kasih ya sudah mampir dan membaca. :)


    @ginna: wah ini sih pendapat subyektif banget dari penggemar. haha.

    BalasHapus
  4. @madahbakti: tengkyu bgt atas tulisan yg obyektif & bagus ini. dgn dukungan temen2 yg tergabung sbg tim yg baru dlm float, mudah2an tahun ini gw kesampean bikin album baru.

    @ginna: tengkyu bgt udah muterin lagu2 float diem2. gw msh nyimpen rekaman interview kita (selama hampir 2 jam!) di SKY thn 2005/6? dan msh suka nyengir sendiri kalo didengerin lagi.

    BalasHapus
  5. Ah.. float.. Biarpun tak meledak, tapi mengendap.. di hati :)

    Dan biasanya, yang meledak cepat lenyap terhembus angin.. :)

    BalasHapus
  6. saya dari dulu suka lagulagu float. terima kasih sudah mereview. :)

    BalasHapus
  7. Bawa aku Pulang Rindu Bersamamu

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Day #11: The Like In I Love You

Lampau: Ulasan Album Centralismo - SORE

Enam Lagu Yang Mendefinisikan Paloh Pop