Copyright © 2010-2013
Kamis, 31 Mei 2012

Sebuah Akhir Dari Awal



Setelah kebersamaan saya bersama  Ballads of the Cliché selama 9 tahun sejak band ini berdiri dari tahun 2003, hari ini, saya resmi mengundurkan diri sebagai anggota dan bassist Ballads of the Cliché.

Keputusan ini saya akui tidak mudah dan sudah saya pertimbangkan dalam waktu lama. Ballads of the Cliché sudah menjadi bagian keluarga saya tersendiri. Saya mencintai seluruh orang yang terlibat di dalam Ballads of the Cliché. Namun seperti orang bijak berkata, cinta itu tidak selalu harus bersama.

Saat ini saya ingin fokus mengerjakan berbagai hal lain di luar menjadi pemain band. Setiap orang pasti memiliki fase-fase tertentu dalam hidupnya. Dan bagi saya pribadi, fase saya menjadi musisi telah berakhir mulai hari ini.

Saya masih akan berada di dunia musik, namun akan mengerjakan hal lainnya.

Selain Ballads of the Cliché, saya juga sempat membantu proyek solo kawan baik saya, Risa Saraswati di dalam band Sarasvati sejak 2010. Dengan ini saya juga secara resmi telah mengundurkan diri sebagai anggota dan bassist dari Sarasvati.

Terima kasih atas semua pengalaman hebat selama saya menjadi musisi di  Ballads of the Cliché dan juga Sarasvati. Terima kasih juga saya haturkan dengan tulus untuk semua pihak baik media, EO dan para pendengar yang selama ini selalu mendukung saya dan teman-teman di Ballads of the Cliché dan juga Sarasvati.

 Sampai kita berjumpa lagi!




Foto di atas diabadikan oleh Dimas Wisnuwardono pada penampilan terakhir saya bersama Ballads of the Cliché pada 19 Mei 2012 di Universitas Parahyangan, Bandung yang kebetulan merupakan almamater saya. Untuk foto-foto Ballads of the Cliché lainnya pada panggung tersebut silahkan lihat di sini

Pada penampilan terakhir saya bersama Ballads of the Cliche, saya sempat bernyanyi satu buah lagu yang sudah lama tidak saya bawakan di atas panggung. Dimas Wisnuwardono juga sempat mengabadikan momen tersebut melalui video.
Jumat, 18 Mei 2012

Lima Lagu Favorit Untuk Teman Menyetir Mobil

Belum lama ini saya diminta oleh kawan saya Aldy Kusumah dari website The Bastards of Young untuk menulis 5 lagu favorit saya di kala menyetir. Sejujurnya, saya tidak terlalu suka menyetir, terutama menyetir dalam durasi panjang. Namun saya menyukai perjalanan darat. Tentunya jika dalam perjalanan darat tersebut saya hanya menjadi penumpang. hehe. Saya selalu menikmati melihat pemandangan di balik mobil disertai oleh lantunan lagu-lagu yang tepat, paling tidak menurut saya.

Dulu saya pernah membuat mixtape khusus untuk roadtrip. Dan saya juga pernah membuat mix untuk nightdrive. Untuk list yang diminta oleh Aldy ini, lagu-lagu paling favorit yang ada di kedua mix sebelumnya, saya gabungkan. Dan keterangan yang saya tulis pada setiap lagu di bawah ini adalah bayangan saya mengenai situasi paling tepat untuk menikmati lagu-lagu tersebut.

Selasa, 08 Mei 2012

Kebisingan Seringai di Ranah Online


Akhir bulan lalu band rock Seringai merilis lagu terbaru mereka “Tragedi” yang dapat didownload gratis di website mereka. Ini sebenarnya hal yang umum dilakukan banyak band zaman sekarang, namun yang terjadi pada Seringai tergolong istimewa.

Pada hari itu, tanggal 26 April 2012, ada 24 ribu download tercatat dalam waktu dua jam. Antusiasme peminat yang tinggi membuat server website — yang bekerjasama dengan agensi Cerahati Digital Media — sempat jebol. Saat itu, banyak orang yang gagal mendownload lagu mereka karena padatnya lalu lintas di website Seringai.
Selasa, 01 Mei 2012

Ten Minute Mixtapes Volume 3: Dimas Ario


Partisipasi saya dalam seri Ten Minute Mixtape yang diinisiasi oleh Hasief Ardiasyah, jurnalis musik dari Rolling Stone Indonesia. Di bawah ini ada tulisan dari Hasief mengenai mixtape tersebut yang dimuat di blognya.

Ten Minute Mixtapes Volume 3: Dimas Ario

Ten minutes to make a playlist chosen from songs on my 160GB iPod Classic. That’s the concept behind Ten Minute Mixtapes, in which I get people to make them for me. It’s really simple, all they have to do is browse my iPod’s library and just select the tracks they want. The ten-minute time limit gives it an added adrenaline edge, so they don’t have too much time to think when picking their songs. It’s so easy that I can just ask anyone I find to make one without having to make a prior appointment.

This would be a good example. If you’ve been following the previous two volumes, you’ll know that they were curated on the same night because the people involved just happened to be at the same event. This was the third one of the night, as Dimas Ario was also at the Dheg Dheg Plat vinyl discussion and had dinner afterwards at Lovina with me, David Tarigan, Anto Arief and others.

You may recognise Dimas as the bassist of long-running indie pop stalwarts Ballads Of The Cliche. I remember first seeing them by accident at Warung Apresiasi on Bulungan, probably sometime in 2004. I don’t remember why I was at Warung Apresiasi in the first place, it wasn’t one of my usual hang outs and I wasn’t an avid local gig goer at the time, either.