Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2011

Joyously

Gambar
Membuat mix Natal bagi saya sama menyenangkan seperti merangkai pohon natal di rumah. Saya menikmati prosesnya dari mulai memilih, menyusun, merangkai dengan tema besar lalu membagikannya ke publik. Dan seperti prinsip pohon Natal yang menjadi penerang, lagu-lagu Natal juga dapat menerangi hari Natal dan membuat hari Natal menjadi lebih hangat. Untuk mix Natal tahun ini cukup spesial. Karena ini adalah mix Natal pertama yang saya buat di luar kota Bandung. Mulai Desember 2011, setelah 10 tahun tinggal di kota Bandung, akhirnya saya kembali ke tanah kelahiran, yakni Jakarta.

Dimas Ario's Favorite Songs of 2011

Gambar
Bulan Desember selalu akan menjadi bulan penuh list. Dimana momen akhir tahun dirayakan dengan membuat berbagai list retrospektif. Beberapa kerabat saya - para music enthusiast -  telah lebih dulu menuliskan list album dan lagu favorit mereka di tahun 2011. Silahkan simak list dari Edwin Sandi , Diantra dan Alex.  Pada list tahun kemarin , disebabkan oleh pergeseran rutinitas dalam mendengarkan album, saya tidak lagi menuliskan list album favorit. Yang ada hanyalah lagu favorit. Hal tersebut berulang lagi untuk tahun ini. Bagi saya dan mungkin juga bagi banyak orang, mendengarkan musik paling khusyuk itu saat sedang melakukan perjalanan. Lagu-lagu favorit rilisan 2011 ini sering saya dengarkan di jalan, tepatnya di jalan tol Cipularang, saat sedang berada di dalam mobil travel rute Jakarta Bandung.

Adele dan Kegalauan Masyarakat

Gambar
Itulah isi twit Mark Hoppus, personel Blink 182 yang secara tidak langsung menyindir kenyataan bahwa Adele kini amat identik dengan susah hati, sedih, murah, atau dengan kata lain: galau. Tetapi apakah benar, mereka yang mendengarkan Adele adalah orang-orang yang tidak bahagia? Atau, tadinya mereka bahagia tapi justru muram karena mendengarkan Adele? Bos saya di kantor, ibu satu anak dengan mahligai perkawinan yang tampaknya baik-baik saja, setiap sore selalu memutar “Someone Like You” di ruangannya. Apakah saya boleh dan patut curiga bahwa ia tidak bahagia dengan kehidupan cintanya?

Cerita Manis Dari Bon Iver

Gambar
Grammy kerap menyimpan kejutan. Beberapa nama yang relatif tidak dikenal dapat meraih penghargaan yang otomatis membuat nama mereka lebih bergaung di publik. Tahun lalu, band indie rock Arcade Fire menjadi kuda hitam di penghargaan Grammy. Untuk tahun ini kategori Grammy untuk band-indie-yang-albumnya-mendapat-respon-positif-lalu-jadi mainstream jatuh kepada Bon Iver. Tak tanggung-tanggung, Bon Iver yang merupakan nama panggung dari Justin Vernon, musisi asal Wisconsin, Amerika Serikat, menggondol empat nominasi, yaitu: Best New Artist, Best Alternative Album, Best Song dan Record of the Year.

2011: Tahun Saxophone

Gambar
Jika ada kategori instrumen musik paling seksi pasti akan jatuh kepada instrumen musik Saxophone.  Keseksiannya dapat disimak dari bentuk fisiknya yang lentik dan juga suaranya yang terkadang mendesah namun dapat juga melengking. Citra seksi itu diperkuat dengan penggunaan Saxophone yang banyak menghiasi lagu-lagu jazz, blues dan lagu-lagu bertempo lambat.  Pada perkembangannya, Saxophone juga digunakan untuk beberapa genre musik di luar jazz dan blues.  Salah satu contohnya dimulai ketika grup musik legendaris The Beatles menyelipkan solo Saxophone pada lagu “Lady Madonna” yang dirilis di tahun 1968. Kemudian, Rolling Stone juga menggunakan instrumen Saxophone dalam album mereka Exile on Main St di tahun 1972. Setelah itu, band dan musisi rock seperti Pink Floyd, Steely Dan hingga David Bowie mencoba memasukkan unsur saxophone dalam beberapa lagu mereka. Kepopuleran Saxophone dalam ranah musik populer kini kembali bergema.