Band Memainkan Satu Album Penuh

Dari dulu saya selalu menyukai konsep musisi atau band memainkan satu album terbaik atau album klasiknya secara penuh. Karena kerap terjadi tidak semua lagu yang ada sebuah album itu bisa dibawakan secara live. Atau bisa saja karena perubahan arah musikal, lagu-lagu yang dulu ada di sebuah album kini tidak akan pernah dimainkan kembali.

Konsep memainkan satu album penuh - yang biasanya dimainkan sesuai urutan album- sudah banyak dilakukan di luar sana. Setau saya yang pertama mempopulerkan ini adalah festival musik All Tomorrow's Party dengan seri mereka yang bertajuk Don't Look Back. Dari tahun 2005 hingga 2012, seri Don't Look Back ini telah menampilkan berbagai band yang memainkan kembali salah satu album terbaik atau klasik mereka.



Sejak itu, konsep ini diikuti oleh berbagai festival atau konser lainnya. Dengan konsep memainkan satu album penuh, para penggemar sudah pasti menyambut gembira. Dan bagi para musisinya sendiri, konsep ini menjadi ajang nostalgia dan mungkin menjadi sebuah tantangan;bagaimana memainkan lagu-lagu terdahulu sebaik yang terdengar di rekaman.


Di luar negeri, konser dengan konsep memainkan satu album penuh pernah terjadi pada band Pixies yang memainkan album klasik mereka, Doolittle. Lalu ada juga Bruce Springsteen yang memainkan albumnya yang terpopuler Born in The USA. Dan tahun lalu ada Death Cab For Cutie yang memainkan album terbaik mereka, Transatlantiscm. 


Beruntung saya juga sempat menyaksikan saat Weezer membawakan Blue Album secara penuh pada konser mereka di Jakarta pada awal 2013 lalu.


Menyaksikan sebuah band membawakan satu demi satu lagu pada album yang pernah mengisi kehidupan kita di masa lampu, rasanya sungguh luar biasa. Segala kenangan dan cerita akan terkuak kembali ketika menyaksikan band idola membawakan lagu-lagu dari album favorit kita.

Lalu bagaimana dengan band atau musisi Indonesia? Sejauh pengamatan saya rasanya belum pernah ada band Indonesia arus utama yang tampil dengan menggunakan konsep memainkan satu album penuh. Untuk band di scene independent, menurut Hasief, sudah ada The Brandals yang pernah memainkan Audio Imperalist di sebuah acara di Rolling Stone Cafe dan White Shoes and the Couples Company memainkan album Skenario Masa Muda di Joyland.

Saya jadi ingin sedikit berkhayal soal ini, album-album Indonesia apa saja khususnya dari band-band dari jalur utama yang ingin saya saksikan dimainkan secara penuh.

Berikut listnya:

Dewa 19 - Pandawa Lima
Dewa 19 - Terbaik Terbaik
Slank - Kampungan
Slank - Generasi Biru
GIGI - Dunia
GIGI - 3/4
Kla Project - Kedua
Kla Project - Ungu
Sheila on 7 - Sheila on 7
Sheila on 7 - Kisah Klasik Untuk Masa Depan
Sheila on 7 - 07 Des
Padi - Sesuatu Yang Tertunda
Netral - Tidak Enak
Netral - Album Minggu ini
Humania - Sahabat Lama
Naif - Naif
Naif - Jangan Terlalu Naif

Dan masih banyak lagi.

Syukurlah di tahun 2014 ini, tepatnya pada penyelenggaraannya yang kedua belas, Soundrenaline sebagai salah satu festival musik tertua yang hingga kini masih bertahan, akan menampilkan konsep band memainkan satu album penuh.

Ada lima band papan atas Indonesia yang akan berkesempatan untuk memainkan secara penuh salah satu album mereka yang berhasil mendapat suara terbanyak dari para penggemar. Mereka adalah Slank, GIGI, \rif, Andra and the Backbone dan J-Rocks.

Karena 2014 adalah tahun pemilu, maka Soundrenaline juga turut memeriahkan pesta demokrasi rakyat ini dengan membuka sistem voting bagi para penggemar yang ingin menyaksikan album favorit mereka dimainkan secara penuh dari track pertama hingga terakhir.

Voting dilakukan di www.goaheadpeople.com dan dibuka hingga besok, 5 Mei 2014 pukul 12 malam. Kalau yang udah daftar di www.goaheadpeople.com, tinggal login saja dan masuk pada submenu Soundrenaline. Klik band favorit kalian lalu pilih satu album dari tiga yang ingin kalian saksikan untuk dibawakan secara penuh di Soundrenaline nanti. Buat yang belum daftar, sisakan sedikit waktu kalian untuk melakukan proses registrasinya.



Soundrenaline 2014 akan berlangsung di dua kota, yakni di Surabaya pada tanggal 10 Mei dan Medan pada tanggal 7 Juni. Selain penampilan khusus dari kelima band tadi, ada juga penampilan dari Dewa 19 featuring Ari Lasso, Jamrud, Kotak, Koil, Deadsquad, Shaggydog, Pas Band, Sheila on 7, Burgerkill, Seringai, The S.I.G.I.T, dan masih banyak lagi.


Saya sendiri tadi memberikan suara untuk album Generasi Biru dari Slank. Karena album tersebut meninggalkan kesan yang dalam di kehidupan saya pada masanya. 

Semoga album Generasi Biru mendapat suara terbanyak dan saya bisa mendengar Kaka menyanyikan kembali "Terbunuh Sepi" dengan syahdu di atas panggung Soundrenaline.

Komentar

  1. Morrissey pernah meminta Sparks di tahun 2004 membawakan full satu album legendaris duo tersebut, Kimono My House (1974) :') http://bit.ly/1jGj8yc Untuk album gue sepakat sama lo Dim, Padi layak membawakan kembali album Sesuatu yang Tertunda, apalagi kalau track 1, 2, 3-nya medley!

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Day #11: The Like In I Love You

Lampau: Ulasan Album Centralismo - SORE

Enam Lagu Yang Mendefinisikan Paloh Pop