Band A Exchange Bergaung di Mancanegara


Saya sering mendapat pertanyaan dari beberapa teman, "Band Indonesia baru apa yang menarik saat ini?" Biasanya jika mendapat pertanyaan tersebut, saya cukup lama memikirkan jawabannya. Sulitnya saya menjawab pertanyaan model itu bukan karena di Indonesia tidak banyak band baru yang bagus. Namun seringkali, saya sulit untuk mengakses informasi mengenai band-band lokal terbaru.

Ok, sekarang ini Soundcloud sudah mulai banyak digunakan musisi-musisi lokal. Namun Soundcloud tidak memberikan informasi yang cukup banyak untuk sebuah band, terutama jika band itu terhitung baru. 

Saya dan masyarakat Indonesia kini membutuhkan medium yang lebih dari sekedar website pemutar musik seperti Soundcloud untuk dapat mencari tahu lebih banyak mengenai musik-musik baru dari band atau musisi tanah air. 


Di tengah kondisi itu, untungnya ada pihak yang peduli akan akses informasi mengenai talenta-telenta baru musik Indonesia yang lahir setiap saat. Sampoerna A melalui website A Exchange, mencoba untuk memfasilitasi talenta-talenta baru yang belum terjamah publik luas, baik di bidang musik ataupun pada bidang-bidang sub budaya lainnya, dari visual art hingga photography.

Khusus pada bidang musik, Sampoerna A menyediakan wadah bagi para musisi dan band pendatang baru untuk memperkenalkan musik mereka kepada publik yang lebih luas melalui A Music Network (AMN), yang merupakan sebuah jejaring sosial khusus band dan musisi Indonesia dimana mereka bisa mengunggah karya mereka, menambah jaringan sosial dan mendekatkan mereka kepada para penggemarnya. 

Namun dalam perkembangannya selama dua tahun terakhir, medium A Exchange ini belum cukup banyak mengumpulkan musisi dan band tanah air untuk berpartisipasi dalam jejaring sosial AMN tersebut. Alasan utamanya, mungkin banyak band baru yang belum mengetahui langkah-langkah yang tepat untuk mempromosikan dan membuat karya mereka terdengar lebih luas. 

Untuk itu, AMN sendiri mencoba untuk memperkenalkan medium A Exchange kepada publik musik yang lebih luas dengan menyelenggarakan acara musik tiap bulannya yang menampilkan anggota-anggota AMN yang dinilai oleh key opinion leader Sampoerna A di bidang musik, Eric Wiryanata, sudah layak tampil di publik. Melalui kurasi dari Eric Wiryanata, AMN selalu membawa bibit-bibit segar di dunia musik Indonesia untuk muncul ke permukaan.

Dan di bulan Oktober 2013, AMN untuk pertama kalinya menapakkan kaki ke publik internasional dengan membawa dua anggotanya, yakni band punk rock Bikinies yang kesemua anggota intinya adalah perempuan serta Puti Chitara, seorang penulis dan penyanyi perempuan, untuk bermain di hadapan publik Singapura pada sebuah acara reguler bertajuk Identite, yang kerap menampilkan band-band baru Singapura dan dari berbagai negara tetangga.

Saya pribadi sangat senang begitu mengetahui A Exchange pada akhirnya berhasil mengepakkan sayapnya di luar Indonesia. Dan kesenangan saya kian bertambah ketika Sampoerna A mengundang saya untuk menyaksikan gigs internasional perdana dari A Exchange. Siapa yang tidak senang diundang nonton gigs gratis, apalagi gigsnya berada di luar Indonesia. Jadi bisa sekalian jalan-jalan. :D

Band Bikinies dan Puti Chitara terpilih di antara ratusan anggota AMN lainnya berdasarkan atas keaktifan mereka dalam jejaring sosial AMN dan juga berdasarkan aksi panggung mereka yang telah dinilai oleh Eric Wiryanata dan tim A Exchange. 

Eric mengaku, banyak band di AMN yang memiliki materi musik yang menarik dan layak didengar orang banyak. Namun kendalanya, banyak dari mereka yang tidak terlalu aktif dalam wadah tersebut. 

Amat disayangkan karena Sampoerna A dan A Exchange memiliki beragam event yang bisa menjadi ajang unjuk diri bagi para telanta baru. Band-band yang ikut dalam A Exchange dari awal memang tidak pernah dijanjikan untuk dapat tampil di pentas internasional. Namun tanpa mereka ketahui, kemungkinan itu akan selalu ada.

Seperti pada acara Identite ini yang bekerjasama dengan event organizer lokal Singapura, RCS. Sebelum ini RCS pernah mendatangkan band-band Indonesia seperti The S.I.G.I.T.S, Bottlesmoker hingga Maliq N D'Essentials untuk bermain di Singapura. 



Pukul 7 malam saya sudah tiba di Home Club, yang terletak di pinggir sungai di kawasan Clarke Quay yang dikenal sebagai salah satu pusat hiburan malam di Singapura. Tidak banyak pengunjung yang hadir malam itu. Mungkin juga dikarenakan hujan yang turun deras di hampir semua kawasan Singapura. Namun minimnya jumlah penonton malah semakin membuat suasana malam itu terasa lebih intim dan hangat.



Duo elektronik pop asal Singapura bernama .gif membuka Identite tepat pukul 8 malam. Musik mereka seperti perpaduan Portishead dan Beach House dengan vokalis wanita yang memiliki karakter suara yang begitu kuat. 


Setelah pengunjung terhipnotis dengan music .gif, tampil perwakilan Indonesia, Puti Chitara. Dengan band pendukungnya, Puti menghibur pengunjung dengan musik pop renyah dengan aransemen berbasis piano. CD debutnya akan dirilis dalam waktu dekat. Sangat diantisipasi. 


Usai Puti Chitara memainkan lagu terakhirnya, kembali perwakilan Singapura mengisi panggung Identite. Band bernama Obidient Wives Club membuat suasana malam itu bertambah meriah dengan lagu-lagu mereka yang banyak mengingatkan saya pada girl group tahun 60an arahan produser legendaris Phil Spector. 


Suasana yang semakin meriah lalu semakin dipanaskan oleh penampilan band asal Jakarta, Bikinies yang menjadi band pamungkas dari Identite malam itu. Bikinies tampil dengan kostum yang sedikit terbuka nan seksi. Vokalis Bikinies bahkan hanya mengenakan atasan bra. 


Band yang baru merilis debut album ini menggebrak panggung dengan lagu-lagu mereka yang memiliki nafas punk rock. Publik Singapura tampak menikmati aksi panggung mereka dengan tak henti-hentinya menggoyangkan badan. 

Senang melihat band dan musisi Indonesia mendapat apreasiasi yang baik di publik internasional. Dan melalui event Identite Jumat malam kemarin, A Exchange sukses menjadi wadah yang membawa talenta-talenta baru muncul ke permukaan dan bahkan kini bergaung di publik mancanegara. 

Dan mudah-mudahan ke depannya semakin banyak band atau musisi tanah air berpotensi yang bergabung di A Exchange. Paling tidak, jika ada pertanyaan 'band lokal baru yang menarik', saya bisa langsung menjawabnya dengan "Masuk saja ke A Exchange dan lihat band-band yang ada di situ."

Untuk foto-foto yang lebih lengkap dari event Identite, silahkan lihat di sini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Day #11: The Like In I Love You

Lampau: Ulasan Album Centralismo - SORE

Enam Lagu Yang Mendefinisikan Paloh Pop