Menuntaskan Kangen Dewa 19
Hanya membutuhkan waktu kurang dari sebulan, keinginan saya untuk menonton Dewa 19 secara
langsung akhirnya terkabul. Terima kasih saya haturkan kepada teman saya yang
memberikan saya kesempatan untuk datang di Road to Soundrenaline Banjarmasin
yang berlangsung tanggal 25 Mei 2013 lalu.
Setelah Netral, ada Andra and the Backbone. Band proyekan Andra dari Dewa 19 ini semakin hari tampaknya semakin laris saja. Mungkin ini adalah proyek musik tersukses dari semua personil Dewa 19. Salah satu highlight pada penampilan Andra and the Backbone di Road to Soundrenaline Banjarmasin ini, saat mereka mendaur ulang lagu hits Iwan Fals “Yang Terlupakan” yang langsung disambut dengan koor massal dari penonton.
Saat teman saya,
sang fotografer menawarkan saya untuk ikut dengannya meliput Road to
Soundrenaline di kota Banjarmasin, rasanya seperti mimpi yang datang begitu
cepat. Tawaran pergi ke kota yang sama sekali belum saya kunjungi untuk datang
ke festival musik terbesar di Indonesia dan melihat band pujaan di masa remaja
sangat sulit untuk ditolak. :D
Saya datang di
venue di lapangan Tembak Rindam di kota Banjarmasin sekitar sore hari. Saat saya datang, tiga band lokal Banjarmasin,
yaitu Dewi Fortuna, Jessica Love dan Pumpkin sedang tampil di panggung. Saya juga melihat banyak orang sedang
mengantri dengan tertib di beberapa booth A Experience yang di tahun 2013
mengangkat empat tema kreatif : musik, visual art, fotografi, dan style.
Keempat tema kreatif tersebut yang juga menjadi tema sentral dari web Sampoerna
A terbaru yang bertajuk A Exchange: amild.com.
Silahkan sign up bagi yang belum terdaftar di website tersebut untuk akses
informasi terkini mengenai dunia kreatif di Indonesia sekarang ini.
Sore hingga
menjelang magrib saya habiskan dengan berkeliling di venue, mencoba berbagai
booth A Experience dan tentunya mengisi perut dengan booth-booth makanan yang
tersedia di sana. Setelah magrib, band-band yang telah dikenal masyarakat luas,
baru memulai aksinya.
Dimulai dari
Netral yang tampil tepat pukul 19.30 WITA. Penampilan Netral ini seperti biasa
sangat enerjik. Walaupun hanya terdiri dari tiga personil, namun ketiganya
sangat baik dalam mengisi panggung Soundrenaline yang besar.
Setelah Netral, ada Andra and the Backbone. Band proyekan Andra dari Dewa 19 ini semakin hari tampaknya semakin laris saja. Mungkin ini adalah proyek musik tersukses dari semua personil Dewa 19. Salah satu highlight pada penampilan Andra and the Backbone di Road to Soundrenaline Banjarmasin ini, saat mereka mendaur ulang lagu hits Iwan Fals “Yang Terlupakan” yang langsung disambut dengan koor massal dari penonton.
Pas band yang
juga mengisi di Road to Soundrenaline Bandung kembali hadir di Road to
Soundrenaline Banjarmasin. Band asal Bandung ini menjadi langganan tetap dari
penyelenggaraan Soundrenaline dari tahun ke tahun. Basis penggemar mereka yang
disebut Passer juga tampaknya kian besar. Terbukti dengan banyaknya Passer yang
hadir di Road to Soundrenaline Banjarmasin ini.
Pas band
menggeber sembilan lagu yang penuh muatan rock yang diambil dari katalog berbagai album
mereka. Pada penampilan kali ini, Pas band menampilkan bintang tamu, Melanie
Subono yang berduet dengan Yuki menyanyikan hits “Kesepian Kita” dan juga
bernyanyi sendiri membawakan ulang lagu milik The Cranberries “Salvation”. Tak
ketinggalan, bassist Trisno membawakan ulang hits The Beatles “Yesterday”
dengan irama punk rock yang kental.
Usai Pas band
tampil, waktunya bagi band pujaan masa remaja saya untuk tampil. Sulit
dipercaya bahwa mimpi melihat Dewa 19 reuni benar-benar terjadi. Perasaan saya
campur aduk saat menyaksikan detik-detik para personil Dewa 19 dengan formasi Ahmad
Dhani, Andra, Yuke, serta Agung memasuki panggung Soundrenaline yang mewah dan
besar.
Bahkan ketika
lagu “Pangeran Cinta” berkumandang sebagai pembuka set Dewa 19 kali ini yang
notabene bukan lagu Dewa 19 favorit saya, saya masih dapat turut serta dalam
euforia penonton yang berjingkrak-jingkrak kegirangan.
Dan akhirnya,
setelah lagu “Pangeran Cinta” berakhir, Dewa 19 memasuki sesi nostalgia dengan
menggeber “Manusia Biasa” dan “Restu Bumi” secara berturut-turut. Dua lagu
tersebut diambil dari album Terbaik-Terbaik, album Dewa 19 yang pertama kali
saya dengar sewaktu saya SMP.
Seketika saya
jadi ingat perkataan Ahmad Dhani sewaktu menyatakan pembubaran Dewa 19 di tahun
2011 setelah 25 tahun berkarir. Dhani sempat berkata “"Saya memutuskan
band Dewa itu adalah band nostalgia. Jadi kalau main itu dalam konteks reuni.
Kalau pun membuat album lagi adalah dalam bentuk Dewa 19 band nostalgia."
Berarti yang saya
saksikan saat itu merupakan bentuk nyata dari janji Dhani yang menjadikan Dewa
19 sebagai band nostalgia. Saya sebagai penggemar sama sekali tidak keberatan
dengan pembubaran Dewa 19 dan status mereka saat ini sebagai band nostalgia.
Daripada mereka terus memaksakan membuat karya baru yang malah semakin
menenggelamkan nama mereka.
Jadi ketika
“Cinta Kan Membawamu Kembali”, “Satu Hati” dan “Cukup Siti Nurbaya” dibawakan
malam itu, saya seperti kembali ke masa SMP ketika pertama kali mendengar album
Terbaik Terbaik. Mendengar dan menyaksikan lagu-lagu tersebut dimainkan secara
langsung membawa saya kembali pada kecintaan terhadap Dewa 19.
Sesi nostalgia
Dewa 19 malam itu banyak dipenuhi dengan hits-hits yang diambil dari album
Terbaik Terbaik. Memang album tersebut lebih rock dibandingkan album-album
sebelum dan sesudahnya. Jadi mungkin lebih asyik dibawakan di panggung.
Kata teman saya
sang fotografer, setlist Dewa 19 malam itu di Banjarmasin sedikit berbeda
dengan setlist mereka di Road to Soundrenaline Padang. Di Road to Soundrenaline
Banjarmasin ini Dewa 19 juga membawakan hits “Arjuna” dari album keenam mereka,
Cintailah Cinta. Lagu ini yang sempat menjadi masalah ketika Yudhistira
Massardi, penulis novel Arjuna Mencari Cinta dan ayah dari gitaris Iga Massardi
melaporkan pelanggaran hak cipta dari lagu tersebut. Akhirnya penyelesaiannya
lagu yang awalnya berjudul “Arjuna Mencari Cinta” diganti menjadi “Arjuna”.
Reuni Dewa 19
malam itu di Banjarmasin ditutup dengan satu-satunya lagu dari album favorit
saya Pandawa Lima, “Kamulah Satu-Satunya”. Lagu ciptaan bassist Erwin Prasetya
tersebut dibawakan persis dengan aransemen di album yang membuat saya rindu
untuk melihat Erwin Prasetya tampil kembali dengan Dewa 19.
Seperti di Road
to Soundrenaline di kota-kota sebelumnya, lagu milik God Bless “Rumah Kita”
dibawakan oleh sejumlah personil dari berbagai band sebagai penutup acara. Kali
ini lagu tersebut dibawakan oleh para personil Dewa 19, Andra and The Backbone
dan PAS Band. Lagu “Rumah Kita” menjadi penggambaran posisi Soundrenaline di
mata para musisi Indonesia, sebagai ‘rumah’ untuk berkumpul, berkreasi, serta
berkolaborasi.
Sekali lagi,
salut untuk Soundrenaline dan Sampoerna A yang telah konsisten untuk membangun
‘rumah’ bagi para musisi Indonesia dan juga selalu memanjakan penonton seperti
saya ini melalui penyelenggaraan event musik berkualitas.
Dan terima kasih
juga untuk penyelenggara Soundrenaline tahun 2013 yang sukses memboyong Dewa 19
untuk bereuni dan menuntaskan rasa kangen para Baladewa.
Komentar
Posting Komentar