Mengapa Lineup Soundrenaline Itu-Itu Saja?

"Gimana Soundrenaline kemarin, mas? Masih seru?" pertanyaan tadi kerap terlontar dari beberapa teman saya ketika mereka mengetahui saya datang ke Soundrenaline di Surabaya yang diselenggarakan pada tanggal 10 Mei 2014 lalu.

Saya selalu menjawab, "Soundrenaline seru. Namanya juga festival gede ya. Walau lineupnya gitu-gitu aja tiap tahun tapi penontonnya juga masih rame dan terlihat sangat antusias."



Soundrenaline tahun ini memasuki penyelenggaraannya yang kedua belas. Kalau dari segi produksi sudah jelas kualitasnya semakin meningkat. Semua hal dari mulai keamanan, variasi booth yang tersedia hingga panggung, setiap tahunnya tertata semakin bagus.



Sementara itu untuk menu utama dari festivalnya itu sendiri, yakni lineup, sejauh ini Soundrenaline memang tidak banyak menyuguhkan variasi yang signifikan. Slank, GIGI, Dewa, /rif masih menjadi penampil utama semenjak penyelenggaraan Soundrenaline pertama di tahun 2002. Keluhan lineup yang itu-itu saja sudah pasti ada setiap tahunnya. Untuk tahun ini, salah satunya seperti tweet berikut ini:

Menanggapi tweet tersebut, sejauh pengamatan saya Soundrenaline tidak memiliki agenda propaganda apapun. Satu-satunya agenda dari Soundrenaline yah ingin terus bertahan sebagai salah satu festival musik arus utama terbesar di Indonesia. Dan hal itu sudah terbukti.

Mengenai band-band papas atas yang itu-itu saja yang selalu bermain di Soundrenaline setiap tahunnya dikarenakan memang belum ada lagi band-band baru arus utama di Indonesia selain Slank dkk yang dianggap masyarakat Indonesia layak dan pantas masuk dalam jejeran band papan atas Indonesia.

Sebenarnya apa sih yang membuat sebuah band disebut sebagai papan atas? Tidak ada rumus yang baku namun bisa kita asumsikan bahwa sebuah band tersebut bisa masuk dalam jejeran band papan atas jika lagu-lagu mereka bisa dinikmati oleh masyarakat Indonesia dalam jangka waktu yang tidak terbatas, memiliki diskografi yang panjang (mungkin beberapa albumnya sempat mengalami angka penjualan yang tinggi) serta memiliki jumlah penggemar yang banyak yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Indonesia adalah negara yang sangat luas. Jadi band Indonesia yang masuk dalam jejeran band papan atas cakupannya harus nasional dan bukan hanya di kota-kota besar saja.

Coba telaah kembali perjalanan musik Indonesia dari era 2000an awal hingga sekarang. Band-band apa saja yang bisa kita katakan sebagai band-band papas atas Indonesia? Lapis pertama band papan atas Indonesia seperti GIGI, Slank, Dewa 19, /rif, Kla Project, Padi dan Sheila on 7 telah merintis karirnya dari era 90an dan bertahan pada posisinya hingga memasuki era 2000an. Pada lapis kedua ada Pas, Netral, Cokelat yang juga telah memulai karirnya dari era 90an dan masih laris manis di era 2000an.

Di era 2000an kita mengenal Peterpan, Nidji, Radja, Ungu, Samsons yang menjadi 'penguasa' musik Indonesia. Namun memasuki pertengahan 2000an belum ada lagi band-band baru dengan cakupan nasional, kualitas musikal serta jumlah penggemar seperti band-band yang telah saya sebutkan sebelumnya. Yang ada hanyalah gerombolan band-band melayu seperti Wali, ST12, Kangen yang kepopulerannya bersifat temporer.

Karena itu jika menyebut band-band papan atas Indonesia akan selalu berpulang kepada band-band seperti Slank, GIGI, Dewa 19, /rif dkk yang walaupun beberapa dari mereka sudah tidak lagi aktif atau bahkan sudah bubar.

Jadi ketika Soundrenaline menampilkan lineup band yang itu-itu saja berarti itu adalah cerminan dari perkembangan musik arus utama di Indonesia saat ini yang memang itu-itu saja. Regenerasinya berjalan lambat. Sangat bertolak belakang keadaaannya dengan musik di arus pinggir.  Dengan banyaknya band-band bagus yang lahir setiap tahunnya dengan variasi musikal yang luas dan juga dengan prestasi internasional yang membanggakan.

Soundrenaline ini adalah festival musik berskala besar dengan jumlah penonton yang datang setiap tahunnya rata-rata puluhan ribu orang. Karena itu para penampil utama Soundrenaline akan merujuk kepada band-band yang memiliki massa yang besar di Indonesia. Jadi suka atau tidak suka, band-band utama yang tampil akan itu-itu lagi.

Bagi para musisinya itu sendiri, Soundrenaline diakui mereka sebagai ajang kumpul-kumpul tahunan. Karena biasanya mereka manggung sendiri-sendiri di berbagai daerah dan hanya di Soundrenaline mereka dapat berkumpul bersama dan manggung di panggung yang sama. Armand Maulana dalam salah satu sesi wawancara pernah menyebutkan bahwa Soundrenaline itu seperti lebarannya para musisi arus utama di Indonesia.

Saat menginap di hotel yang sama dengan para musisi tersebut sewaktu Soundrenaline Surabaya yang lalu, saya melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana para musisi tersebut berinteraksi di luar panggung.


Interaksi yang saya lihat terjadi pada saat sarapan. Beberapa musisi dari band yang berbeda-beda terlihat duduk dan menyantap sarapan di meja yang sama. Di antara mereka, ada yang berkumpul sesuai posisi mereka di band. Seperti Hendy drummer GIGI yang tampak asyik mengobrol dengan Sandy dari Pas Band.


Di sudut lain pada area merokok, tampak Thomas GIGI, Ivanka Slank dan beberapa kru terlihat asyik mengobrol dengan produser legendaris Log Zhelebour. Saya sempat mencuri dengar perbincangan mereka yang telah saya tweet berikut ini:

Sesi kumpul-kumpul antar musisi tersebut berlanjut di areal penyelenggaraan Soundrenaline. Tempat menunggu untuk para musisi sebelum tampil berbentuk tenda panjang tanpa sekat. Jadi mereka semua bisa saling berinteraksi sembari menunggu jadwal bandnya masing-masing naik pentas.

Seru sekali melihatnya. Dan saya bisa merasakan kehangatan di antara mereka yang mungkin kalau tidak ada event seperti Soundrenaline ini mereka jarang bisa bertemu dan mengobrol karena kesibukan pada bandnya masing-masing.

Kebahagiaan antar musisi yang dapat berkumpul setiap tahunnya di Soundrenaline berefek pada penampilan mereka di atas panggung. Menyaksikan musisi yang bermain dalam keadaan mood yang bagus sangatlah enak untuk ditonton. Rasanya mereka tampil dengan ringan, tanpa beban dan hanya ingin menghabiskan waktu yang baik di atas panggung.



Terlebih pada Soundrenaline 2014, lima band-band papan Indonesia memainkan secara penuh salah satu album hasil pilihan para penggemar. Jadi penampilan mereka di atas panggung juga menjadi ajang nostalgia yang menyenangkan baik untuk para musisi itu sendiri dan juga untuk penonton seperti saya.

Ketika mulut ini tak henti-hentinya bernyanyi di tengah lantunan salah satu lagu yang mungkin sudah lama tidak dibawakan, maka seketika keluhan Soundrenaline bandnya itu-itu saja menjadi tidak penting. Karena yang terpenting para penonton bisa bergembira dan bernyanyi bersama saat menikmati penampilan band-band papan atas tersebut yang juga terlihat sangat menikmati penampilan mereka di Soundrenaline.



semua foto diambil oleh saya dengan menggunakan kamera Fuji XA-1

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Day #11: The Like In I Love You

Lampau: Ulasan Album Centralismo - SORE