Kemarin saya berbincang-bincang dengan seorang kerabat yang sedang bingung dalam memilih jalan hidupnya. Jadi ia kini berprofesi sebagai seorang bankir, yang menurut pengakuannya profesi ini ia rintis dari ketidaksengajaan. Profesi ini ia anggap profesi sementara selagi ia terus mengejar mimpinya yang tertunda, yakni untuk menjadi seorang diplomat.
Dari kecil ia
sudah melihat kiprah ayahnya sebagai diplomat yang bekerja dan berpindah-pindah
negara. Dari situ teman saya ini
memiliki mimpi untuk mengikuti jejak ayahnya menjadi seorang diplomat
suatu saat nanti.
Namun kenyaataan
yang ada berbicara lain. Sudah tiga kali pendaftaraan Deplu, ia selalu mendapat hambatan teknis yang
membuatnya gagal untuk lolos pendaftaran.
Sampai akhirnya
ia jadi ragu akan mimpi tertundanya tersebut. Ia merasa apakah mimpi tersebut
memang tidak pernah akan bisa ia raih atau apakah mimpi tersebut benar-benar
setimpal untuk diperjuangkan?