Bulan lalu, saya diminta Ardi Wilda untuk menulis lagu-lagu
yang biasa saya dengar saat menulis. Saat itu, sama sekali saya belum terpikir
mau memasukkan lagu apa saja. Karena sejujurnya saya tidak pernah mendengarkan
lagu saat menulis.
Menulis seperti juga menggambar atau berhitung adalah sebuah
kegiatan yang melibatkan kerja otak. Kalau menggambar lebih banyak menggunakan
otak kanan (kreativitas) dan berhitung lebih banyak menggunakan otak kiri
(eksak), menulis ini saya rasa memerlukan kerja dari kedua belah otak.
Otak kiri dibutuhkan agar kita dapat menulis dengan logika
bertutur yang benar hingga tulisan kita terasa rasional. Walaupun tulisan kita
berbentuk fiksi atau dongeng, tetap saja kita masih membutuhkan logika bertutur
yang cakupannya meliputi logika dari segi pengetahuan umum, psikologis hingga
sebab akibat.
Sementara itu, otak kanan dibutuhkan agar kita dapat
berkreasi dalam merangkai kata dan kalimat agar tercipta alur teratur yang
semuanya bermuara agar tulisan kita dapat enak dibaca.
Menulis itu memang tujuannya hanya satu: agar bisa dibaca
dengan nyaman. Bukan untuk pamer intelektualitas atau ajang eksistensi. Kalau
tujuan agar tulisan dapat dibaca dengan nyaman sudah tercapai barulah kita
beranjak ke tujuan menulis lainnya, antara lain, agar tulisan itu dapat
menghibur, memberi pengetahuan baru atau menggugah pembacanya.