Copyright © 2010-2013
Senin, 09 Juli 2012

Lagu Untuk Menulis



Bulan lalu, saya diminta Ardi Wilda untuk menulis lagu-lagu yang biasa saya dengar saat menulis. Saat itu, sama sekali saya belum terpikir mau memasukkan lagu apa saja. Karena sejujurnya saya tidak pernah mendengarkan lagu saat menulis.

Menulis seperti juga menggambar atau berhitung adalah sebuah kegiatan yang melibatkan kerja otak. Kalau menggambar lebih banyak menggunakan otak kanan (kreativitas) dan berhitung lebih banyak menggunakan otak kiri (eksak), menulis ini saya rasa memerlukan kerja dari kedua belah otak.

Otak kiri dibutuhkan agar kita dapat menulis dengan logika bertutur yang benar hingga tulisan kita terasa rasional. Walaupun tulisan kita berbentuk fiksi atau dongeng, tetap saja kita masih membutuhkan logika bertutur yang cakupannya meliputi logika dari segi pengetahuan umum, psikologis hingga sebab akibat.

Sementara itu, otak kanan dibutuhkan agar kita dapat berkreasi dalam merangkai kata dan kalimat agar tercipta alur teratur yang semuanya bermuara agar tulisan kita dapat enak dibaca.

Menulis itu memang tujuannya hanya satu: agar bisa dibaca dengan nyaman. Bukan untuk pamer intelektualitas atau ajang eksistensi. Kalau tujuan agar tulisan dapat dibaca dengan nyaman sudah tercapai barulah kita beranjak ke tujuan menulis lainnya, antara lain, agar tulisan itu dapat menghibur, memberi pengetahuan baru atau menggugah pembacanya.

Seni Membuat Mixtape


Apakah Anda pernah menerima atau membuat sebuah album kompilasi lagu dalam bentuk kaset, CD atau kumpulan MP3?

Kompilasi tersebut kerap hadir untuk berbagai maksud tertentu. Misalnya, mengungkapkan perasaan kepada orang yang dikasihi, atau teman dalam perjalanan di mobil.

Kumpulan lagu — yang dibuat tanpa tujuan komersial — dikenal dengan nama mixtape. Karena awalnya, budaya membuat  album kompilasi ini muncul saat orang masih banyak mendengarkan musik lewat medium kaset (tape).


Setelah era kaset mulai berakhir, medium lainnya seperti CD dan yang terakhir MP3 menjadi pilihan utama dalam membuat mixtape. Namun nama mixtape tetap bertahan.

Mungkin banyak orang beranggapan membuat mixtape ini sangat mudah. Hanya mengumpulkan lagu-lagu favorit, diberi sampul album lalu selesai. Memang pada intinya seperti itu. Namun membuat mixtape yang bagus membutuhkan keterampilan tersendiri.

Berikut ini beberapa hal yang patut diperhatikan dalam membuat mixtape: