Day #13: Starlight

Tulisan ini adalah penghormatan saya kepada Chris Dedrick. Mungkin namanya kurang familiar di banyak orang. Walau begitu, ia telah berjasa dalam menciptakan melodi tak lekang jaman melalui paduan vokal yang harmonis dan rancak dari grup sunshine pop, The Free Design.


The Free Design adalah grup vokal asal New York, Amerika Serikat yang aktif berkarir dari pertengahan tahun 60an hingga awal 70an. Sungguh disayangkan, pada saat karir band ini tengah berjalan, nama mereka kurang bergaung dan tenggelam begitu saja di balik nama-nama besar dari grup vokal sejenis di jamannya seperti The Mamas and the Papas.

Bagai permata yang hilang dan tersembunyi di dasar lautan, musik mereka yang indah pada akhirnya mulai dapat pengakuan orang banyak setelah musisi asal Jepang, Cornelius melalui label musiknya merilis ulang dari katalog album The Free Design di tahun 1997. Tidak lama dari situ, label indie pop asal Spanyol, Siesta juga menyertakan beberapa lagu The Free Design dalam beberapa kompilasi rilisannya. Lalu pelan tapi pasti, melodi-melodi hangat dan cerah dari musik The Free Design mulai mengalun riang di telinga banyak orang dalam dua dekade terakhir ini.

Dan Chris Dedrick ialah orang yang bertanggung jawab atas semua keindahan tersebut.

Chris sendiri setelah The Free Design bubar di tahun 1972, menetap di Kanada dan berkarir menjadi komposer untuk musik televisi dan film. Hingga pada tanggal 6 Agustus 2010 lalu di usia 63 tahun, Chris wafat dengan meninggalkan warisan ratusan melodi cantik yang akan terus bersemayam di hati banyak orang.

Selamat jalan Chris Dedrick. Terima kasih untuk semua keindahan yang telah kau ciptakan.

"See the smooth and listen to the night, You can choose a heaven in the night." 
- Starlight by The Free Design


The Free Design - Starlight

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Day #11: The Like In I Love You

Lampau: Ulasan Album Centralismo - SORE

Enam Lagu Yang Mendefinisikan Paloh Pop