Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Dimas Ario's Favorite Songs of 2016

Gambar
2016 adalah tahun yang paling sering dijadikan kambing hitam oleh netizen. Sudah banyak media yang memvonis 2016 sebagai tahun terburuk  di berbagai aspek terutama sosial, politik. Lalu bagaimana dengan 2016 di dunia musik? Apakah juga menjadi tahun terburuk? Yang pasti banyak kesedihan di dunia musik yang terjadi tahun ini dengan mangkatnya para penyanyi dan musisi senior. Walaupun begitu 2016 telah mengajarkan para musisi bagaimana #pergidengankarya itu jauh lebih elegan dibandingkan #balasdengankarya . Album perpisahan dari David Bowie dan Leonard Cohen telah membuat para pecinta musik sudah harus bersiap jika suatu saat nanti Paul McCartney, Brian Wilson dan Bob Dylan akan melakukan hal yang sama. Bagaimanapun, 2016 tidaklah menjadi tahun terburuk untuk musik. Di dunia musik Amerika Serikat a.k.a internasional, 2016 menghasilkan beberapa standar baru yang mungkin bisa jadi acuan ke depannya. Di 2016, tanggal rilis album yang diumumkan ke publik menjadi sebuah kebiasaan y

Ada Apa Dengan Lagu Cinta dan Rangga?

Gambar
Jadi kemarin sewaktu membuka YouTube, saya mendapat rekomendasi video ini: Di tengah gegap gempita promosi AADC 2 oleh berbagai partner dan sponsor yang memenuhi semua penjuru media sosial, saya pikir video ini salah satu branded content yang berhasil. Diproduksi oleh media partner, Fimela Network, video ini menampilkan perbincangan antara Nicholas Saputra dan Dian Sastrowardoyo yang saling bertanya mengenai hal apapun yang menyangkut karakternya masing-masing, mulai dari dessert kesukaan Cinta hingga musik yang kira-kira didengar Rangga. Pada perbincangan ini terungkap berbagai hal yang mungkin belum pernah terpikirkan oleh Nicho dan Dian terhadap karakter masing-masing. Dari semua topik yang disinggung dalam video itu, saya tertarik pada pertanyaan terakhir: lagu-lagu seperti apa yang biasa didengarkan seorang Rangga? Jawabannya Nicho, Rangga yang seorang anti mainstream dan anti kemapanan, akan lebih mengapresiasi lagu-lagu yang memiliki keberpihakan terhadap isu-isu humanis,

Mengasuh Program Young Gres! di RURUradio

Gambar
Mulai bulan lalu, saya bersama istri memulai siaran di  RURUradio , sebuah radio kontemporer tanpa gelombang. Kami mengasuh program yang bertajuk Young Gres! Dari namanya mungkin sudah bisa tertebak. Acara ini khusus memutar lagu-lagu baru. Fokusnya untuk saat ini adalah lagu-lagu dari musisi atau band tanah air. Banyak sekali bibit-bibit baru yang penuh talenta di luar sana namun seringkali luput dari radar. Bisa jadi karena bandnya memang tidak ada upaya untuk promosi atau media lokal tidak banyak yang melakukan pemanduan bakat. Sekarang ini kegiatan menemukan musik baru mungkin lebih banyak dialami melalui bantuan mesin algoritma yang dimiliki platform music streaming. Biasanya memang akurat, sesuai dengan selera. Namun apa yang terjadi di Indonesia, banyak band baru yang kontennya belum tersedia di platform music streaming. Jadi untuk menemukan mereka, mau tidak mau harus 'manual'. Jadi program radio seperti Young Gres! ini adalah salah satu cara manual yang dapa

Kebisingan Anyar dari Tanah Parahyangan

Gambar
Banyak yang berpendapat bahwa Bandung kini tak lagi menghasilkan band-band baru. Ada juga yang berpendapat kancah musik Bandung sekarang ini tidak ada regenerasi. Pendapat kebanyakan orang itu mengacu pada sejarah manis yang telah digoreskan Bandung yang selalu sukses melahirkan band-band lokal yang dapat berbicara dalam skala nasional maupun internasional. Namun jika ditelusuri lagi, Bandung dalam periode 10 tahun terakhir ini sebenarnya masih melahirkan gelombang-gelombang musik baru dengan deretan band-band segar yang menjadi penyemaraknya. Walau harus diakui memang sangat sedikit dari banyak band baru tersebut yang akhirnya dapat bergaung kencang di pentas nasional dan internasional. Karena itulah terbentuk asumsi bahwa kancah musik Bandung kini 'teu rame'. Pada masa Themilo muncul pada awal 2000an, Bandung berangsur-angsur menjadi lautan dream pop dengan munculnya banyak band-band yang memiliki petikan melodi bernada manis yang dihasilkan oleh paduan efek reverb da

Lagu Indonesia Klasik Yang Tak Lekang Waktu

Gambar
Pertengahan tahun lalu, seorang musisi jazz mengontak saya. Ia menemukan blog saya ini ketika sedang mencari informasi mengenai lagu-lagu lama Indonesia dari era 50an. Ia tertarik dengan mixtape Renjana dan ingin mencari lagu-lagu sejenis yang dapat ia bawakan ulang. Musisi ini sedang dalam proses untuk memilih lagu-lagu Indonesia klasik dari era 50an yang akan diaransemen ulang dan direkam dalam sebuah album. Saya sangat antusias begitu mengetahui ada musisi Indonesia yang ingin mendaur ulang lagu-lagu Indonesia klasik dari era yang belum banyak dijamah oleh musisi lainnya. Musik Indonesia 50an yang terakhir sukses didaur ulang oleh musisi jaman sekarang setau saya hanya "Aksi Kucing" yang dulu dinyanyikan oleh Nien Lesmana dan didaur ulang oleh White Shoes and the Couples Company serta "Pergi Tanpa Pamit" yang dipopulerkan oleh Nina Kirana dengan iringan orkes Saiful Bahri yang kemudian didaur ulang oleh Sore menjadi "Pergi Tanpa Pesan".

Dimas Ario's Favorite International Songs of 2015

Gambar
Melanjutkan seri lagu-lagu favorit tahunan 2016 , kali ini adalah lagu-lagu favorit dari mancanegara. Di list tahun ini ada nama-nama lama yang selalu menjadi favorit pribadi yang akhirnya merilis album baru. Ada juga nama-nama yang sama sekali belum pernah saya dengar sebelumnya namun lagu-lagu mereka berhasil menyita perhatian telinga sepanjang 2015.  Lagu-lagu mancanegara dalam list ini yang menjadi oase ketika telinga lelah akan gempuran EDM Pop yang kini kerap berkumandang pada setiap speaker di ruang publik dan juga radio.

Dimas Ario's Favorite Local Songs of 2015

Gambar
2015 adalah tahun yang sangat dinamis dan menggembirakan untuk dunia musik Indonesia. Lebih menggembirakan, tahun ini ada nama-nama dari Surabaya, Yogyakarta hingga Medan yang merilis karya-karya yang mempesona. Di tahun ini beberapa album yang sudah dinanti sekian tahun lamanya akhirnya rilis. Ada beberapa nama yang sudah cukup lama berseliweran juga akhirnya merilis debut album penuhnya. Di antara itu ada album yang akhirnya menjadi pencapaian artistik tertinggi sepanjang karir band tersebut. Sebaliknya ada album yang ditunggu namun ternyata kualitasnya tidak sebagus album-album sebelumnya. Sementara itu ada juga nama-nama baru yang semakin membuat 2015 sarat akan gizi musikal. Ada yang mendapat sorotan dan publikasi berlimpah, ada pula yang namanya tidak begitu bergaung walau musik mereka layak dan sepantasnya didengar oleh lebih banyak orang. Seperti yang saya lakukan di tahun-tahun sebelumnya , tahun ini saya menyusun lagu-lagu favorit dari para musisi atau band negeri in