Copyright © 2010-2013
Rabu, 31 Desember 2014

Dimas Ario's Favorite Songs of 2014

Tahun 2014 adalah tahun dimana saya semakin aktif sebagai pengguna layanan music streaming. Mendengarkan musik kini menjadi ritual yang tidak memerlukan usaha yang berarti. Pilihannya tinggal play atau skip. Menemukan musisi tak dikenal yang setipe dengan musisi favorit kita juga semakin mudah melalui algoritma yang semakin canggih.

Namun karena kemudahan itu, semakin sulit bagi saya untuk menemukan lagu atau album yang benar-benar disukai yang bisa saya dengarkan berulang kali dalam jangka waktu tertentu. Karena banyaknya pilihan, semua musik jadi ingin saya dengar yang mengakibatkan tidak ada musik yang bisa menempel dalam waktu yang lama. Dan akibatnya, musik-musik yang saya sukai memiliki kadar kesukaan yang hampir setara antar satu dan lainnya. Karena itu dalam membuat list tahunan ini saya sulit untuk menentukan urutan. Jadi dalam list ini saya anggap semuanya merata.
Senin, 30 Juni 2014

Sheila on 7 Adalah Kita

"Liat mata gue, mas. Udah basah gini," kata seorang kawan yang bersama saya dan puluhan ribu orang lainnya menyaksikan penampilan Sheila On 7 pada Soundrenaline Medan tanggal 8 Juni 2014 lalu.


Rabu, 11 Juni 2014

(Playlist) I Stand On The Rock Side

Masa kampanye presiden 2014 ini adalah kampanye pertama di Indonesia yang pergerakannya melalui medium social media begitu semarak. Pada kampanye 2009, orang-orang di Indonesia banyak yang baru bergabung di Twitter. Dulu Path belum ada. Yang baru banyak digunakan hanya Facebook yang penggunaannya lebih untuk bereuni dengan kerabat lama ataupun stalking gebetan atau mantan.

Dalam kampanye tahun ini, hampir di semua channel social media yang banyak digunakan di Indonesia pasti akan mudah ditemui content yang berbau politik, mulai dari berbagi link artikel mengenai kebaikan dan keburukan kedua kandidat hingga meme yang menampilkan kedua kandidat presiden dalam gaya jenaka. Mungkin ini yang dinamakan euforia politik.
Senin, 02 Juni 2014

Mengapa Lineup Soundrenaline Itu-Itu Saja?

"Gimana Soundrenaline kemarin, mas? Masih seru?" pertanyaan tadi kerap terlontar dari beberapa teman saya ketika mereka mengetahui saya datang ke Soundrenaline di Surabaya yang diselenggarakan pada tanggal 10 Mei 2014 lalu.

Saya selalu menjawab, "Soundrenaline seru. Namanya juga festival gede ya. Walau lineupnya gitu-gitu aja tiap tahun tapi penontonnya juga masih rame dan terlihat sangat antusias."


Jumat, 23 Mei 2014

Lima Lagu Favorit Yang Ditulis Oleh John Bettis

Pagi ini saya melihat tweet dari Wening yang menyebutkan lima besar lagu favoritnya dari boyband New Kids On The Block (NKOTB).

Boyband NKOTB adalah salah satu dari dua boyband favorit saya sepanjang masa selain Take That. Banyak sekali lagu dari NKOTB yang menjadi favorit hingga kini. Salah satu lagu favorit saya dari NKOTB ialah "If You Go Away" yang juga masuk dalam top 5 Wening. "If You Go Away" pertama dirilis sebagai single di tahun 1992 dan ada dalam album terakhir mereka sebelum bereuni, Face The Music.

NKOTB bukan boyband yang menciptakan lagu sendiri seperti Take That. Dari awal karir mereka, lagu-lagu NKOTB banyak ditulis oleh Maurice Starr yang juga menjadi produser dari album-album mereka. Baru pada album Face the Music, NKOTB tidak lagi bekerjasama dengan Maurice Starr. Mereka akhirnya bekerjasama dengan beberapa penulis lagu kawakan, salah satunya adalah John Bettis yang menulis "If You Go Away".

Setiap mendengar lagu yang saya suka, pasti saya akan langsung menelusuri siapa penciptanya. Saya pribadi biasanya lebih suka menyimak melodi dan bukan lirik. Namun pada beberapa lagu favorit saya sepanjang masa tertera nama John Bettis, sebagai lirikus. Dari situ saya mulai mengetahui namanya.



Rabu, 07 Mei 2014

Voice of Choice Soundrenaline Private Gathering

Dalam rangka menyambut Soundrenaline yang akan diselenggarakan hari Sabtu ini, 9 Mei 2014 di Surabaya, hari Senin kemarin saya bersama Sampoerna A dan Mavericks membuat sebuah private gathering untuk kawan-kawan blogger dan para penggiat di social media.

Dengan persiapan yang super minim, private gathering bertajuk Voice of Choice yang dilaksanakan di rooftop kantor Maverick ini puji Tuhan dapat berlangsung lancar dan meriah. Para undangan yang rata-rata saling mengenal satu sama lain ini membuat suasana bertambah hangat.

Minggu, 04 Mei 2014

Band Memainkan Satu Album Penuh

Dari dulu saya selalu menyukai konsep musisi atau band memainkan satu album terbaik atau album klasiknya secara penuh. Karena kerap terjadi tidak semua lagu yang ada sebuah album itu bisa dibawakan secara live. Atau bisa saja karena perubahan arah musikal, lagu-lagu yang dulu ada di sebuah album kini tidak akan pernah dimainkan kembali.

Konsep memainkan satu album penuh - yang biasanya dimainkan sesuai urutan album- sudah banyak dilakukan di luar sana. Setau saya yang pertama mempopulerkan ini adalah festival musik All Tomorrow's Party dengan seri mereka yang bertajuk Don't Look Back. Dari tahun 2005 hingga 2012, seri Don't Look Back ini telah menampilkan berbagai band yang memainkan kembali salah satu album terbaik atau klasik mereka.

Kamis, 01 Mei 2014

Lampau: Sungsang Lebam Telak (2008)

Tidak pernah saya sangka sebelumnya, bahwa trio freejazz/absurd/jenaka/konseptual/apapun labelnya yang bernama Sungsang Lebam Telak yang pernah saya wawancarai di tahun 2008, empat tahun kemudian bisa memenangkan penghargaan musik bergengsi ICEMA, Indonesian Cutting Edge Music Awards. Sebuah prestasi yang membanggakan.

Saya juga pernah mengundang mereka untuk bermain live di acara release party majalah Jeune di tahun 2008, bermain bersama Santamonica dan Monday Math Class. Ketika Santamonica saat itu datang dengan peralatan musik yang sangat banyak dan mahal, Sungsang Lebam Telak malah hanya membawa sepasang stick drum. Peralatan sisanya? Pinjam ke sana kemari. Termasuk meminjam bass saya waktu itu. :D

Sabtu, 19 April 2014

Mewujudkan Mimpi Melalui Heineken Road to Ibiza Final

Saya bukan penggemar berat sepak bola. Apalagi memainkannya di lapangan. Entah kenapa saya selalu merasa kaki saya kurang terampil dan lincah dalam menggiring atau menggocek bola. Jadi setiap bermain futsal dengan teman-teman saya lebih berlari ke sana kemari saja, tapi tanpa ada bola di kaki saya. Haha. Yah paling tidak keluar keringat.

Untuk menonton bola saya tidak melakukannya secara rutin seperti kebanyakan teman-teman pria saya. Saya tidak memiliki tim favorit. Biasanya saya nonton bola di pertandingan penting saja, seperti final, baik itu piala dunia maupun pertandingan liga. Karena perilaku saya ini, saya pasrah jika ada yang menganggap saya sebagai poser bola. :D

Salah satu pertandingan penting yang rasanya sayang untuk dilewatkan begitu saja adalah final liga Champion UEFA yang akan diselenggarakan bulan depan, tepatnya 24 Mei 2014. Walaupun saya awam bola, tapi saya tahu bahwa liga Champion ini diikuti antar klub-klub sepak bola Eropa tersukses dan dianggap sebagai kejuaraan paling prestisius di wilayah Eropa.

Kebetulan beberapa minggu lalu, brand premium bir terfavorit, Heineken mengundang saya dan teman-teman blogger lainnya untuk datang ke kick-off party Road to Ibiza Final dimana mereka akan mengajak lima orang yang beruntung dari Indonesia untuk nonton bareng final liga Champion UEFA ini di Ibiza, Spanyol, bersama 500 konsumen Heineken dari 50 negara di dunia. 

Minggu, 06 April 2014

Lampau: Wawancara Efek Rumah Kaca (2007)

Saya sedang membongkar hardisk dan menemukan banyak file lama dari beberapa pekerjaan saya terdahulu. Salah satunya adalah kumpulan wawancara ketika saya bekerja di majalah Jeune dari tahun 2007-2008.

Karena itu secara berkala saya akan memuat ulang beberapa wawancara tersebut pada blog ini dalam rubrik Lampau. Beberapa tulisan dari blog saya terdahulu di Multiply, yang beberapa sudah saya muat ulang dalam blog ini juga masuk dalam rubrik Lampau.

Kali ini saya memuat ulang wawancara saya dengan Efek Rumah Kaca yang berlangsung di bulan September 2007. Artikelnya terbit sebulan kemudian pada edisi Jeune Magazine no 21, bulan Oktober 2007.

Saya ingat sewaktu rapat redaksi, saya mengajukan nama Efek Rumah Kaca untuk menjadi feature atau wawancara panjang. Feature atau wawancara panjang menjadi rubrik pertama yang saya usulkan ketika baru bekerja di majalah Jeune. Sebelumnya Jeune selalu mengulas band dalam porsi kecil (satu halaman ada empat band). Dan Efek Rumah Kaca menjadi band pertama yang saya ajukan untuk rubrik baru tersebut.

Waktu itu reaksi pimpinan redaksi saya kira-kira seperti ini, " Hah? Band apaan tuh?" Lalu saya menjawab, "Pokoknya band bagus ini. Percaya deh. Bakal naik nantinya". Saat itu nama Efek Rumah Kaca baru bergaung di segelintir kalangan. Khususnya di kalangan musisi. Album debut mereka baru dirilis namun saat itu mereka belum melakukan kegiatan promo yang gencar.

Dan pada akhirnya, prediksi saya benar. Dalam tujuh tahun, Efek Rumah Kaca menjelma sebagai salah satu band besar di scene independent Indonesia. Dan bahkan di tahun lalu, Efek Rumah Kaca bermutasi menjadi Pandai Besi yang debut albumnya banyak menuai pujian di 2013.

Lucu juga ketika baca wawancara ini kembali. Banyak jawaban yang masih relevan hingga kini. Walau ada juga jawaban Cholil yang ternyata meleset dari dugaannya jika dilihat kenyataan yang terjadi sekarang ini.

Selamat membaca.


Jumat, 04 April 2014

Playlist: Softy and Lovely

Dari dulu saya selalu menyukai lagu dengan melodi enak, mau apapun jenis genrenya. Enak di sini memang murni selera pribadi. Sulit untuk didefinisikan.

Salah satu genre musik yang selalu menyuguhkan melodi-melodi yang kuat dan enak di telinga saya adalah musik Soft Rock. Menurut deskripsi Wikipedia, Soft rock was often derived from folk rock, using acoustic instruments and putting more emphasis on melody and harmonies. 



Sabtu, 29 Maret 2014

Enam Lagu Yang Mendefinisikan Paloh Pop


Disadari atau tidak, sosok Ade Paloh sudah menjadi salah satu figur penting dalam dunia musik Indonesia dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Melalui bandnya SORE, Ade telah menciptakan lagu-lagu yang sedemikian nikmat untuk telinga orang banyak. Ade juga telah terlibat dalam beberapa proyek musik dari berbagai band dan musisi.

Bagi para musisi pada khususnya, lagu-lagu Ade Paloh mungkin tanpa mereka sadari telah berpengaruh pada proses penulisan lagu. Tanpa bermaksud untuk berasumsi bahwa para musisi itu meniru gaya penulisan lagu Ade Paloh. Karena bisa juga referensi musik yang didengarkan Ade Paloh dengan para musisi itu kebetulan sama. Pada hasilnya, karya yang dihasilkan terasa berdekatan.

Berikut ini adalah enam karya musik yang saya rasa berdekatan dengan apa yang biasa dihasilkan Ade Paloh dalam setiap lagunya. Musik-musik yang lekat dengan nuansa Ade Paloh dilabeli sebagai Paloh Pop.
Rabu, 26 Maret 2014

Lagu dan Momen: #3 Ramondo Gascaro

Seringkali sebuah lagu tertentu dapat mengingatkan pada sebuah momen tertentu. Momen yang memang terjadi dalam hidup kita ataupun momen ideal yang dirasa tepat untuk lagu tersebut berkumandang.

Lagu dan momen memang akan selalu saling terkait. Sebuah lagu dapat menggambarkan suatu momen tertentu. Begitu pula, suatu momen juga dapat digambarkan oleh sebuah lagu.

Untuk itu dalam rubrik ini, saya ingin berbagi momen dan lagu dari beberapa orang yang saya pilih. Saya mengajukan beberapa pertanyaan mengenai momen-momen spesifik lalu orang yang saya pilih akan menjawabnya dengan lagu-lagu.


Pada edisi ketiga ini saya meminta Ramondo Gascaro, seorang keyboardis, produser dan pencipta lagu yang memiliki sidik jari yang sangat kuat di setiap produksi karyanya. Mondo - begitu ia akrab dipanggil - pertama kali dikenal publik melalui bandnya Sore. Namun pada kelanjutannya, ia mengundurkan diri dari band tersebut. Kini Mondo fokus sebagai produser dari beberapa penyanyi dan band, membuat ilustrasi musik untuk film dan juga dalam persiapan untuk merilis solo album.
Selasa, 11 Maret 2014

Kemeriahan Temu Akbar Go Ahead People

Menjelang sore di hari Minggu kemarin, handphone saya mulai sibuk dengan notifikasi whatsapp dan juga oleh telepon dari beberapa kawan saya. Lucunya, kawan-kawan yang sore kemarin mengontak saya, semuanya nanya perihal yang sama, yakni soal acara A Create.

Selasa, 04 Maret 2014

Tiga Platform Showcasing Talenta Lokal

Kegiatan berburu musik bagus dari musisi tanah air adalah salah satu kegiatan musikal yang saya lakukan hampir setiap saat kalau memang lagi ada kesempatan.

Salah satu tempat berburu yang paling sering saya kunjungi sekarang ini adalah Soundcloud. Medium distribusi audio ini yang berasal dari Jerman ini memang banyak digunakan oleh musisi dan band baik untuk mempromosikan karya-karya mereka.

Di Indonesia sendiri, Soundcloud semakin populer digunakan dalam dua tahun terakhir. Banyak musisi, band, DJ, baik yang sudah merilis album maupun yang belum, mengunggah karya mereka di Soundcloud.

Sayangnya fitur pencarian di Soundcloud belum memadai untuk menjadi medium showcasing musik berdasarkan wilayah. Misalnya jika mengetik kata kunci “Indonesia” atau “Jakarta” pada Soundcloud, hasilnya sangat acak dan kurang komprehensif.



Senin, 24 Februari 2014

Move On Dari Nge-band

Salah satu pertanyaan yang paling sering ditunjukkan kepada saya dalam satu tahun terakhir ini selain “Kapan nikah?” adalah “Nggak mau ngeband lagi?". Biasanya saya menjawab, “Nggak sih sekarang ini. Belum mau aja”.

Semenjak saya mengundurkan diri sebagai anggota Ballads of The Cliche di bulan Mei 2012, hingga kini saya memang tidak atau belum berniat untuk bergabung dalam sebuah band atau membentuk band baru.
Kamis, 23 Januari 2014

Playlist 5 Benua di Bebas Liburan


Setiap mau liburan atau berpergian ke suatu tempat, kegiatan membuat playlist menjadi kegiatan utama yang saya beri perhatian khusus bahkan lebih spesial dari kegiatan packing. haha.

Saya selalu semangat setiap membayangkan lagu-lagu apa yang cocok dengan suasana yang menjadi tujuan perjalanan atau liburan nanti. Menikmati suasana pada perjalanan atau tempat berlibur akan lebih sempurna jika diiringi oleh lagu yang tepat. Kelak, lagu-lagu dalam playlist perjalanan atau liburan itu akan memiliki fungsi yang sama dengan foto-foto, yakni mengabadikan memori.