Day #12: Cross My Heart

Bangsa Indonesia adalah bangsa tersumpah di seluruh dunia. Maksud saya, kata sumpah selalu dekat dengan kehidupan bangsa ini. Dari Sumpah Palapa, Sumpah Pemuda hingga Sumpah Pocong.

Di percakapan sehari-hari, kita sering sekali berucap sumpah yang biasanya akan diikuti oleh pertanyaan, "Sumpah demi apa?" Ada yang demi orang tua tercinta, demi rumput yang bergoyang atau paling standar, demi Tuhan. Biasanya semakin tinggi derajat yang menjadi jaminan akan sumpahnya, maka semakin bisa dipercaya sumpah tersebut. Jadi sah-sah saja kita tidak mempercayai sumpah seseorang dengan jaminan rumput yang bergoyang. :D

Sumpah adalah janji yang khidmat. Ada yang berkata sumpah lebih memberatkan daripada janji. Tapi menurut saya, keduanya sama saja. Akan sama saja akibatnya jika kita tidak menepati janji dan juga melanggar sumpah. Sama-sama akan menghilangkan kepercayaan orang lain.

Jadi sebenarnya sumpah itu tidak perlu ada jaminan apapun. Tidak perlu bersumpah demi sesuatu atau seseorang. Toh janji pun tidak memerlukan adanya jaminan.

Namun jika memang dirasa perlu membuat orang lebih percaya akan sumpah dan janji kita, sepertinya akan lebih manis rasanya kita mengucapkan idiom "Cross my heart" yang cukup lazim diucapkan dalam percakapan bahasa Inggris. Sayangnya idiom ini belum ada padanannya dalam bahasa Indonesia.


Menurut sejarah, "Cross my heart" berasal dari tradisi religi umat Katolik yang kerap memberi tanda salib sebelum berdoa. Tanda salib ini untuk mewakili simbol Tritinas dalam ajaran Katolik: Bapa, Putra dan Roh Kudus. Melalui idiom "Cross my heart" berarti kita menyerahkan hati kita untuk Tuhan dan untuk itu kita hanya mengucapkan semua hal yang jujur.

Yah, sebelum tulisan ini berlanjut seperti pelajaran agama Katolik, inti dari idiom "Cross my heart" adalah kejujuran telah diucapkan.

"Cross my heart" juga yang selalu diucapkan oleh Carl Fredricksen di film Up ketika ia berjanji kepada mendiang istrinya Ellie untuk membawanya ke Paradise Fall. Coba bayangkan apa jadinya kalau Carl mengucapkan "Sumpah demi Tuhan?" Terdengarnya tidak lagi romantis.

Karena idom tersebut selalu terdengar manis,  maka melalui tulisan ini, saya akan "Cross my heart" untuk mencari padanan kata "Cross my heart" di dalam bahasa Indonesia. :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Day #11: The Like In I Love You

Lampau: Ulasan Album Centralismo - SORE

Enam Lagu Yang Mendefinisikan Paloh Pop