Lagu Indonesia Klasik Yang Tak Lekang Waktu

Pertengahan tahun lalu, seorang musisi jazz mengontak saya. Ia menemukan blog saya ini ketika sedang mencari informasi mengenai lagu-lagu lama Indonesia dari era 50an. Ia tertarik dengan mixtape Renjana dan ingin mencari lagu-lagu sejenis yang dapat ia bawakan ulang. Musisi ini sedang dalam proses untuk memilih lagu-lagu Indonesia klasik dari era 50an yang akan diaransemen ulang dan direkam dalam sebuah album.

Saya sangat antusias begitu mengetahui ada musisi Indonesia yang ingin mendaur ulang lagu-lagu Indonesia klasik dari era yang belum banyak dijamah oleh musisi lainnya. Musik Indonesia 50an yang terakhir sukses didaur ulang oleh musisi jaman sekarang setau saya hanya "Aksi Kucing" yang dulu dinyanyikan oleh Nien Lesmana dan didaur ulang oleh White Shoes and the Couples Company serta "Pergi Tanpa Pamit" yang dipopulerkan oleh Nina Kirana dengan iringan orkes Saiful Bahri yang kemudian didaur ulang oleh Sore menjadi "Pergi Tanpa Pesan".



Mendaur ulang lagu Indonesia klasik memang sudah umum dilakukan oleh banyak musisi baik musisi lama maupun musisi baru. Bagi musisi baru, mendaur ulang lagu populer dapat menjadi medium untuk meraih pendengar yang luas karena menampilkan lagu yang sudah familiar di masyarakat. Contohnya seperti Vidi Aldiano yang mengawali karirnya dengan membawakan ulang lagu "Nuansa Bening" karya Keenan Nasution. Begitu juga dengan Ello yang pertama kali dikenal ketika membawakan lagu hits ciptaan ayahnya, Minggus Tahitoe "Pergi Untuk Kembali".


Melalui Vidi dan Ello, lagu-lagu Indonesia klasik dihidupkan kembali untuk diperdengarkan kepada anak jaman sekarang. Di satu sisi mendaur ulang lagu klasik bisa membawa nostalgia tersendiri bagi generasi yang dulu tumbuh di masa lagu-lagu tersebut pertama kali berkumandang. Di sisi lainnya, mendaur ulang lagu klasik menjadi sebuah upaya dalam memperkenalkan sejarah musik kepada generasi yang baru.

Begitupun yang dilakukan oleh musisi jazz yang tadi saya sebutkan di awal tulisan ini. Namanya Irsa Destiwi, seorang pemain piano yang juga menjadi motor penggerak dari sebuah kuartet jazz Shadow Puppets. Di penghujung 2015 kemarin, Shadow Puppets merilis album bertajuk Indonesian Songbook yang menampilkan berbagai lagu Indonesia klasik yang dulu sempat populer di periode 50an, seperti "Di Wajahmu Kulihat Bulan", "Biduk Kasihku", "Nurlela" dan lain-lain. Semoga ke depannya, Irsa dan kawan-kawan Shadow Puppets dapat terus menggali musik-musik Indonesia klasik dari berbagai periode lainnya agar musik-musik Indonesia lama dapat terus mendapat pendengar baru hingga tak lekang jaman.


Karya musik yang klasik adalah karya yang dapat terus dinikmati dan diapresiasi sepanjang zaman oleh penggemar lintas generasi dan bahkan lintas genre. Seperti yang dilakukan Irsa dari Shadow Puppets yang mengaransemen ulang lagu-lagu pop Indonesia 50an dengan irama jazz.

Tolak ukur sesuatu dapat dikatakan klasik jika ia tak lekang akan waktu. Seperti juga tiga varian klasik Magnum yang sejak pertama kali diluncurkan hingga kini senantiasa menjadi varian terfavorit para pleasure seekers di Indonesia.

Di tengah begitu banyak inovasi produk yang dipersembahkan Magnum selama ini, tiga produk klasik Magnum yakni Magnum Classic, Magnum Almond dan Magnum White Almond selalu memiliki tempat tersendiri di hati para pleasure seekers.

Melalui kampanye #TasteTheClassic ini, Magnum mengangkat tren klasik ke dalam berbagai pilar yang dekat dengan gaya hidup para pleasure seekers di Indonesia, yaitu musik, film dan fashion.

Sebagai apresiasi pada pilar musik, Magnum akan menghadirkan lagu Indonesia klasik melalui kolaborasi bersama salah satu reality show musik terbesar, The Voice Indonesia, dimana serangkaian lagu legendaris akan didaur ulang dengan aransemen baru yang lebih segar dan kreatif. Dengan menghadirkan lagu-lagu Indonesia klasik pada tayangan televisi nasional semoga dapat menjaring lebih banyak pendengar-pendengar baru yang dapat menikmati keindahan lagu-lagu Indonesia klasik yang akan hidup abadi, tak lekang waktu.



PS: Lagu TVC iklan Magnum Taste the Classic ini yang catchy ini sampai sekarang membuat banyak orang penasaran karena penyanyinya masih misterius. Info yang baru didapat sejauh ini hanya judul lagunya saja "C'est Si Bon". Ada yang bisa tebak siapa penyanyinya?



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Day #11: The Like In I Love You

Lampau: Ulasan Album Centralismo - SORE

Enam Lagu Yang Mendefinisikan Paloh Pop